Beranda > Penyakit fisik > Herpes Simpleks – Herpes 1,2

Herpes Simpleks – Herpes 1,2

Herpes simplex adalah penyakit yang disebabkan oleh virus herpes simplex; Terbagi menjadi dua jenis (herpes simplex virus 1 (HSV-1) dan herpes simplex virus 2 (HSV-2)) Serupa dengan herpes zoster. Gejala pertama biasanya gatal-gatal dan kesemutan/perasaan geli, diikuti dengan benjolan yang membuka dan menjadi sangat sakit. Infeksi ini dapat menjadi dorman (tidak aktif) selama beberapa waktu, kemudian tiba-tiba menjadi aktif kembali tanpa alasan jelas.

Herpes pada mulut

Herpes pada mulut

Virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) adalah penyebab umum untuk luka-luka demam (cold sore) di sekeliling mulut. HSV-2 biasanya menyebabkan herpes kelamin. Namun HSV-1 dapat menyebabkan infeksi pada kelamin dan HSV-2 dapat menginfeksikan daerah mulut melalui hubungan seks.

Herpes simplex paling mudah ditularkan melalui kontak langsung dengan luka atau cairan tubuh yang terinfeksi individu. Transmisi juga dapat terjadi melalui kulit-kulit ke-kontak selama periode dorman. Sebagian besar orang dengan HSV tidak mengetahui dirinya terinfeksi dan tidak sadar dapat menyebarkannya. Di seluruh dunia masalah kurangnya kebersihan dan kemiskinan diidentifikasi sebagai faktor risiko yang terkait dengan peningkatan HSV-1.

Infeksi HSV-2 lebih umum pada perempuan. Di AS, kurang lebih satu dari empat perempuan dan satu dari lima laki-laki terinfeksi HSV-2. HSV kelamin berpotensi menyebabkan kematian pada bayi yang terinfeksi. Bila seorang perempuan mempunyai herpes kelamin aktif waktu melahirkan, sebaiknya melahirkan dengan bedah sesar.

HSV paling mungkin kambuh pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Ini termasuk orang dengan HIV, dan siapa pun berusia di atas 50 tahun. Beberapa ilmuwan juga berpendapat bahwa penyakit lebih mungkin kambuh pada orang yang sangat lelah atau mengalami banyak stres.

HSV dan HIV
HSV tidak termasuk infeksi yang mendefinisikan AIDS. Namun orang yang terinfeksi dengan HIV dan HSV bersama biasanya mengalami jangkitan herpes kambuh lebih sering. Jangkitan ini dapat lebih parah dan bertahan lebih lama dibanding dengan orang HIV-negatif.

Luka akibat herpes menyediakan jalur yang dimanfaatkan HIV untuk melewati pertahanan kekebalan tubuh, sehingga menjadi lebih mudah terinfeksi HIV. Sebuah penelitian baru menemukan bahwa orang dengan HSV mempunyai risiko terinfeksi HIV tiga kali lebih tinggi dibandingkan orang tanpa HSV. Sebuah penelitian lain menemukan bahwa mengobati HSV dapat mengakibatkan penurunan yang bermakna pada viral load HIV.

Orang dengan HIV dan HSV bersama juga sebaiknya sangat hati-hati waktu ada jangkitan HSV. Pada waktu itu, viral load HIV-nya (lihat LI 125) biasanya lebih tinggi, dan hal ini dapat meningkatkan kemungkinan HIV ditularkan pada orang lain.

Diagnosis
Hubungi dokter dan laboratorium (atau lihat di Wikipedia.org, saya cari disitusnya Ditejn PP&PL tidak ada tuh).

Pengobatan
Untuk pembaca umum, jangan coba beli obat sendiri tanpa resep dokter karena bisa membuat kuman resisten (kebal) terhadap obat. Harap ditanyakan pada dokter/medis yang berkompeten, untuk dokter/medis yang ingin mempelajari bisa dicek di alamat Wikipedia (paling bawah) yang sudah diberi link ke alamat bersangkutan (tampaknya masih diperlukan tambahan literatur).

Pencegahan
Penyebaran HSV sulit dicegah. Hal ini sebagian karena banyak orang dengan HSV tidak tahu dirinya terinfeksi dan dapat menularkannya. Orang yang tahu dirinya terinfeksi HSV pun mungkin tidak mengetahui mereka dapat menularkan infeksi walaupun mereka tidak mempunyai luka herpes yang terbuka.

Angka penularan HSV dapat dikurangi dengan penggunaan kondom. Namun kondom tidak dapat mencegah semua penularan. Infeksi HSV dapat menulari dan ditulari dari daerah kelamin yang agak luas – lebih luas daripada yang ditutup oleh celana dalam – dan juga di daerah mulut. Bila orang dengan herpes minum asiklovir setiap hari, mereka dapat mengurangi risiko menulari herpes pada orang lain.

Para peneliti sekarang mencari vaksin untuk mencegah HSV. Satu calon vaksin menujukkan hasil yang baik terhadap HSV-2 pada perempuan, tetapi tidak pada laki-laki. Belum ada vaksin yang disetujui untuk mencegah infeksi HSV, tetapi penelitian terhadap vaksin untuk HSV berlanjut terus.

Lihat juga Herpes Genitalis.

Sumber: Wikipedia.org dan Spiritia.or.id

Semua isi artikel ini hanyalah merupakan informasi untuk menambah pengetahuan, diagnosa dan obat untuk menyembuhkan penyakit terkait dengan artikel ini HARUS dikonsultasikan kepada dokter sesuai bidangnya terlebih dahulu.

  1. melan
    6 November 2009 pukul 04:43

    untuk info2nya di perjelas lagi agar tidak menyimpang dari yang sebenarnya….

  2. 25 Desember 2009 pukul 16:14

    Selamat malam,
    Obat Alami HSV bisa dengan Propolis. Hanya ingin berbagi info, senang rasanya kalau orang lain juga memperoleh solusi yang efektif dan aman serta terbebas dari masalah kesehatan.
    Setelah membaca banyak artikel mengenai manfaat Propolis saya semakin yakin bahwa Insya Allah Propolis bisa membantu penyembuhan penderita HSV & segala macam penyakit yang lain (luar dalam). Propolis memiliki manfaat yang berfungsi sebagai:
    1. Antibiotika Alami (Anti infeksi, antimicrobial seperti virus, bakteri dan jamur)
    2. Anti Radang
    3. Anti Alergi
    4. Meningkatkan Imunitas / Kekebalan Tubuh
    5. Anti Oksidan (mencegah kanker dan membunuh sel kanker)
    6. Nutrisi (memperbaiki sel tubuh)
    7. Detoksifikasi (Pembuangan racun dari dalam tubuh)

    Telah disebutkan dalam Q.S. AN NAHL : Ayat. 68 & 69

    “……..Keluarlah dari perut lebah syaraabun (cairan) beraneka warna, dan padanya penyembuhan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu menjadi tanda bagi kaum yang memikirkan.”

    Informasi mengenai propolis kunjungi obatpropolis.com

    Semoga bermanfaat. InsyaAllah.
    Wslm.Wr.Wb.
    Rahmah

    • pisangkipas
      26 Desember 2009 pukul 03:07

      Terimakasih mbak Rahmah atas masukannya. Sejak 10 tahun terakhir ini, saya juga memperhatikan kelebihan propolis dan beberapa herbal lainnya yang berasal dari turunan madu. Saya melihat fungsi propolis yang utama adalah sebagai antibiotik. Efek sampingnya pun hampir tidak ada jika diminum dalam jangka waktu lama dan melebihi dosis (maksud dosis di sini adalah seberapa besar kemampuan tubuh untuk menyerapnya dalam sekali asup, jika berlebih maka akan dibuang oleh tubuh kita).

      Propolis juga bisa digunakan sebagai obat tunggal atau dikombinasikan dengan herbal/makanan lain yang bersifat memiliki protein tinggi; khusus untuk kanker pemberian propolis harus dikombinasikan dengan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan apakah kankernya sudah mengecil/hilang atau belum. Cuma mungkin sebagai catatan, dari beberapa kasus penyakit yang saya tangani, pemberian propolis itu hendaknya dalam dosis yang sedikit pada awalnya dan pelan-pelan ditambah dalam jangka seminggu kemudian agar tubuh bisa menyesuaikan dan terserap optimal. Selain itu, pemberian asupan propolis juga harus melihat tingkat keparahan penyakit, sebaiknya pemberian propolis bagi penderita penyakit yang sedang menjalani pengobatan kimia dari rumah sakit/dokter diberi propolis dalam dosis yang sedikit saja untuk menghindari ‘benturan’ dengan obat dari dokter. Propolis (seperti halnya binahong) tergolong antibiotik keras, mungkin bagi orang yang pernah mengkonsumsinya akan mengalami debaran jantung yang hebat pada awalnya dan demam tinggi (namun ini tidak berbahaya). Oleh sebab itu sebaiknya mengkonsumsi propolis dalam jumlah yang sangat sedikit saja dan jika debaran jantung berkurang atau sudah hilang saat meminumnya maka bisa ditambah pelan-pelan. Berhati-hatilah bagi penderita penyakit jantung kronis dan tekanan darah tinggi.

      Jika anda merasa sudah sembuh setelah mengkonsumsi propolis, sebaiknya berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lab supaya memastikan penyakit anda sudah benar-benar sembuh atau tidak. Juga yang penting, sebaiknya ada orang yang berpengalaman yang dapat mengawasi atau memberi saran saat anda sedang dalam tahap mengkonsumsi propolis. Semoga bermanfaat.

  3. Rita
    7 Maret 2010 pukul 10:10

    Sy brusia 28 tahun mgalami herpes, td krn saya org kampung dkasi bedak talek sama sembur, insyaallah sembuh

  4. ratmat
    19 September 2010 pukul 13:20

    Saya sudah mencoba propolis ini sebanyak 7 btl dan tidak ada pengaruh atau perubahan pada hsv ini jadi saya rasa propolis tidak bisa membantu atau mengobatinya.terima kasih.

  5. lizarahmayati@rockwtmail.com
    21 Januari 2011 pukul 13:07

    maf sy mu tanya,,sy dah sethun mengalami herpes d mulut dan sllu kena di saat sy dtang bulan,,,mpe dtik sy gak tau msh trjangkit ato gak,& skrang mulut sy b’tanda hitam krna herpes,,kr2 da gak ya cr menghilangkan bkasnya & ds gsk obt yg btul2 obt krna sy dah cpek b”obt tp gak sembuh2…

  1. 7 Agustus 2015 pukul 04:27
  2. 27 Desember 2017 pukul 08:13

Tinggalkan komentar