Beranda > Penyakit fisik > Hepatitis B

Hepatitis B

Tulisan tentang penyakit ini agak telat saya ketik karena saya mendahulukan penyakit-penyakit yang merupakan bagian dari Infeksi menular seksual lainnya. Mengapa demikian, bukan saya menyepelekan Hepatitis B (HBV), melainkan karena kerusakan hati (sirosis dan kanker hati) bukan hanya disebabkan oleh HBV saja. Sirosis dan kanker hati bisa juga disebabkan karena hati diterpa racun-racun berat terus menerus sehingga banyak bagian selnya yang rusak bahkan memicu tumbuhnya kanker.

Gambaran Virus Hep. B

Gambaran Virus Hep. B

Sebenarnya Hepatitis C pada terbitan saya sebelumnya dapat ‘mewakili’ penjelasan tentang HBV, karena mereka sama-sama berawalan hepatitis :p… Yups, mereka masih satu family virus yang disebut dengan famili Hepadnavirus. Saya tidak tahu bentuknya bagaimana karena yang pasti sangat kecil sehingga hanya mikroskop khusus sajalah yang bisa membacanya. HBV bisa juga dikaitkan dengan dengan istilah yang orang lain bilang sebagai penyakit liver dan kuning (karena beberapa bagian tubuh berwarna kuning).

Penularan
Tidak seperti Hepatitis A, Hepatitis B (dan C) tidak menyebar melalui air dan makanan. Sebaliknya, ditularkan melalui cairan tubuh, misal: kontak seksual tanpa kondom, tranfusi darah yang tidak diskrining terlebih dahulu, penggunaan jarum suntik/tatto/tindik yang tidak steril, penularan dari ibu kepada bayi yang dikandungnya (bisa juga virusnya masuk ke tubuh bayi saat proses persalinan). Untuk yang terakhir ini, bayi dapat divaksinasi saat lahir.

Gejala
Gejala mengidap HBV dimulai dengan gejala seperti penyakit pada umumnya, seperti kehilangan nafsu makan, mual, muntah, nyeri tubuh, demam ringan, urin keruh, dan kemudianberkembang menjadi penyakit kuning. Telah dicatat bahwa gatal kulit telah menunjukkan gejala seperti yang mungkin menunjukkan gejala jenis virus hepatitis (bukan panu-an lho). Penyakit ini berlangsung selama beberapa bulan dan kemudian secara bertahap meningkatkan pada kebanyakan orang yang terkena. Beberapa pasien mungkin akan menderita penyakit hati parah, dan mungkin mati sebagai akibat dari itu. Infeksi dapat sepenuhnya tidak bergejala dan mungkin akan hilang dari tubuh kita ini berkaitan dengan kekebalan tubuh kita yang baik) atau mungkin karena memang virus HBV langsung menuju hati.

Infeksi virus HBV yang kronis – baik tidak bergejala atau mungkin terkait dengan peradangan kronis dari hati (hepatitis kronis), akan mengarah pada timbulnya sirosis selama beberapa tahun. Jenis infeksi dramatis meningkatkan insiden kanker hati. Orang yang menderita kondisi kronis ini dianjurkan untuk menghindari alkohol karena dapat meningkatkan resiko sirosis dan kanker hati yang akan (atau telah mereka idap).

Vaksin Hepatitis B
Vaksinasi biasanya membutuhkan tiga suntikan selama jangka waktu enam bulan (0, 1 dan 6 bulan). Efek samping, bila ada, biasanya ringan. Vaksinasi merangsang tanggapan oleh sistem kekebalan tubuh untuk membuat antibodi terhadap infeksi tertentu. Jadi hasilnya tergantung pada kesehatan sistem kekebalan saat vaksinasi. Vaksinasi HBV berhasil untuk 90 persen orang dengan sistem kekebalan yang sehat. Namun, angka keberhasilan jauh lebih rendah untuk Odha, dan mungkin vakinasi tidak bermanfaat bila CD4 di bawah 500.

Diagnosis
Baca di Wikipedia atau artikel terkait karena ini pada umumnya untuk keperluan diagnosis dokter dan laboratorium.

Pengobatan
Infeksi hepatitis B pada 90 persen orang dewasa disembuhkan oleh sistem kekebalan tubuh, tanpa pengobatan. Infeksi menjadi kronis pada 10 persen orang, tetapi jarang menimbulkan kegagalan hati. Namun pada pengidap HIV, hepatitis yang mungkin dulu pernah dapat “dikarantina” oleh sistem kekebalan tubuh kita bisa berkembang lagi dalam tubuh karena HIV menyebabkan kekebalan tubuh kita lemah.

Untuk pembaca umum, jangan coba beli obat sendiri tanpa resep dokter karena bisa membuat kuman resisten (kebal) terhadap obat. Harap ditanyakan pada dokter/medis yang berkompeten, untuk dokter/medis yang ingin mempelajari bisa dicek di alamat Wikipedia (paling bawah) yang sudah diberi link ke alamat bersangkutan (tampaknya masih diperlukan tambahan literatur).

Sumber: Wikipedia dan Spiritia.or.id
Pic source: Wikipedia.org (public domain by the Free Software Foundation).

Semua isi artikel ini hanyalah merupakan informasi untuk menambah pengetahuan, diagnosa dan obat untuk menyembuhkan penyakit terkait dengan artikel ini HARUS dikonsultasikan kepada dokter sesuai bidangnya terlebih dahulu.

Kategori:Penyakit fisik Tag:,
  1. Belum ada komentar.
  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar