Beranda > Penyakit fisik > Molluscum Contagiosum Virus (MCV)

Molluscum Contagiosum Virus (MCV)

Molluscum contagiosum (MC) adalah infeksi virus pada kulit atau kadang-kadang pada membran mukosa. MC hanya menjangkiti manusia, seperti cacar. Namun, ada beberapa jenis virus-virus pox yang menjangkiti banyak mamalia. MC yang menjangkiti manusia adalah sebuah jenis virus DNA poxvirus yang disebut molluscum contagiosum virus (MCV). Ada empat jenis MCV, MCV-1 sampai 4; MCV-1 adalah yang paling lazim dan MCV-2 terlihat pada orang dewasa dan biasanya ditularkan lewat hubungan seksual. Infeksi MC paling umum pada anak-anak berusia satu sampai sepuluh tahun. MC dapat mempengaruhi setiap daerah kulit namun yang paling umum terdapat pada badan, lengan, dan kaki. Hal ini menyebar melalui kontak langsung atau pemakaian bersama barang-barang seperti pakaian atau handuk.

Virus umumnya menyebar melalui kontak kulit ke kulit. Ini meliputi kontak seksual atau menyentuh atau menggaruk bisul yang kemudian menyentuh kulit. Penanganan benda-benda yang terdapat virus ini di dalamnya, seperti handuk, juga dapat menyebabkan infeksi. Infeksi Molluscum contagiosum menimbulkan banyak bisul yang bisa hilang tiba-tiba jika tanpa perawatan, mungkin sampai 6 bulan atau lebih.

Waktu dari infeksi pertama kali sampai munculnya lesi berkisar antara 2 minggu sampai 6 bulan, dengan rata-rata masa inkubasi 6 bulan.

MCV pada lengan

MCV pada lengan

Gejala
Lesi (luka) Molluscum contagiosum bentuknya seperti daging merah, kubah, dan mutiara. Ukuran diameternya antara 1-5 millimeter, dengan cekungan di pusat/tengah. Lesi ini umumnya tidak menyakitkan, tetapi mereka mungkin menimbulkan gatal dan iritasi. Mengorek atau menggores gundukan lesi dapat mengakibatkan infeksi lebih lanjut. Sekitar 10% dari kasus, eksim berkembang di sekitar luka. Hal ini mungkin akan menjadi rumit akibat kemunculan infeksi bakteri sekunder.

Infeksi virus terbatas pada suatu area pada lapisan paling atas dari kulit ari. Setelah virus yang mengisi kepala lesi telah hancur, infeksi hilang. Pusat inti lunak berisi virus. Dalam sebuah proses yang disebut autoinoculation, virus mungkin akan menyebar ke daerah-daerah tetangga kulit. Anak-anak sangat rentan terhadap autoinoculation ini.

Pengobatan
Pengobatan sering tidak diperlukan, tergantung lokasi dan jumlah luka, dan tidak ada satu cara pengobatan yang efektif mengobati penyakit ini. Meskipun demikian, pengobatan dapat dicari karena berbagai alasan berikut:

1. Alasan medis:

  • Pendarahan/Bleeding.
  • Infeksi sekunder.
  • Gatal dan ketidaknyamanan.
  • Menimbulkan bekas luka.
  • Keratoconjunctivitis kronis yaitu peradangan pada mata (kornea dan conjunctiva).

2. Alasan sosial:

  • Kosmetik.
  • Menimbulkan rasa malu.
  • Takut menularkan kepada orang lain.
  • Dijauhi orang lain.

Banyak ahli kesehatan merekomendasikan mengobati gundukan (lesi) yang terletak di wilayah genital untuk mencegah penyebaran. Virus hanya hidup di kulit dan setelah dewasa mereka mati, virus mati dan tidak dapat menyebar ke orang lain. Molluscum contagiosum tidak seperti virus herpes yang tetap bisa tidur di dalam tubuh dalam jangka waktu yang lama dan kemudian muncul lagi. Oleh karena itu, bila perawatan telah mengakibatkan penghapusan semua gundukan, infeksi dapat dikatakan berhasil dihilangkan secara efektif dan tidak akan muncul lagi, kecuali jika pasien reinfected. Dalam prakteknya, mungkin tidak mudah untuk melihat seluruh gundukan bisul molluscum contagiosum. Walaupun mereka muncul lalu hilang, mungkin ada beberapa yang tidak terlihat. Jika demikian, mereka dapat mengembangkan gundukan baru melalui autoinoculation.

Metode pengobatan meliputi:

  • Cryotherapy adalah cara membunuh sel terinfeksi oleh melalui “pembekuan” yaitu pemberian tekanan udara dengan cairan spray biasanya nitrogen cair atau nitro. Prosedur yang relatif tanpa rasa sakit dan dapat dilakukan oleh ahli kesehatan, termasuk perawat atau asisten dokter. Sel yang terinfeksi dapat segera berkurang atau secara perlahan menghilang beberapa hari kemudian.
  • Penggosokan gundukan secara hati-hati dengan Betadine selama 5 menit, ini dilakukan setiap hari sampai luka dapat dihilangkan.
  • Pemberian zat Astringents pada permukaan luka molluscum untuk memusnahkan lapisan kulit; Tergolong dalam zat kimia ini trichloroacetic acid, podophyllin resin, potassium hydroxide, and cantharidin.
  • Pemberian Benzoyl peroxide.
  • Pemberian Cantharidin.
  • Perawatan sistemik : Cimetidine, Griseofulvin dan Methisazone.
  • Bedah dengan dicryosurgery.
  • Terapi Laser.
  • Penerapan duct tape (perban) atas luka sampai gundukan mulai mengeras dan sembuh.

Sumber: Wikipedia.
Pic source: Wikipedia.org (public domain by the Free Software Foundation).

Semua isi artikel ini hanyalah merupakan informasi untuk menambah pengetahuan, diagnosa dan obat untuk menyembuhkan penyakit terkait dengan artikel ini HARUS dikonsultasikan kepada dokter sesuai bidangnya terlebih dahulu.

  1. wml
    20 Mei 2012 pukul 12:18

    Dok, minta bantuannya, pada kulit buah zakar saya ada bintik2 kecil yang terkadang gatal. Pertama kali saya mengalaminya sewaktu kuliah hanya ada 2-3 bintik saja yang lama kelamaan pecah dan keluar seperti nasi. Begitu pecah tidak lama kemudian timbul 1 ato 2 lagi, begitu selanjutnya, krna tidak mengganggu aktivitas saya biarkan saja. Dan jumlahnya sedikit, selang 6 tahun setelah sya sadari ternyata bintik itu tidak hilang sekarang agak banyak dan terkadang gatal. Setelah sya browsing apakah benar SAYA TERKENA MCV ? Saya browsing katanya bisa menggunakan asam salisilat, callusol + betadine, apakah itu bisa menyembuhkan dan tidak bahaya untuk kelamin ? Kalo berobat ke dokter spesialis biayanya berapa y dok ? Maaf saya awam. Terima kasih atas bantuannya ?

  2. Anonim
    29 September 2014 pukul 05:09

    dok minta bantuannya saya py penyakit molluscum udah di lasser tp masih ada bintil putih kyk nanah apkh msh bs terus di oles pake salep gmn bs hilang.sblmnya trimakasih

  1. 30 November 2014 pukul 18:16

Tinggalkan komentar